Harus Pede Kuasai Bola! Kluivert Kutip Johan Cruyff

0
Harus Pede Kuasai Bola! Kluivert Kutip Johan Cruyff

 

Harus Pede Kuasai Bola! Kluivert Kutip Johan Cruyff

Pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, langsung menggebrak. Dalam konferensi pers perdananya, ia membawa filosofi Johan Cruyff ke dalam ruang bicara. Pesannya jelas: Indonesia harus percaya diri menguasai bola jika ingin bermain efektif dan atraktif IDC88JOKER.

Di hadapan media di Senayan, Jakarta, Minggu (12/1/2025), Kluivert menegaskan bahwa sepak bola modern tak bisa hanya sekadar bertahan dan menunggu serangan balik. Ia mengutip legenda Belanda, Johan Cruyff, sebagai inspirasi besar.

“Di Belanda, sejak kecil kami diajarkan untuk mencintai bola. Tidak hanya mengandalkan fisik, tapi juga kecerdasan dan keberanian. Itu yang ingin saya bawa ke Timnas Indonesia,” ujar Kluivert.

Cruyff bukan sekadar legenda, ia adalah revolusioner yang membentuk wajah sepak bola dengan filosofi Total Football. Filosofi yang menuntut fleksibilitas, kreativitas, dan dominasi penguasaan bola. Bagi Kluivert, inilah kunci yang harus dimiliki Indonesia jika ingin naik kelas.

Tantangan Berat di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perjalanan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 masih panjang. Empat laga tersisa sudah menunggu:

Australia (20 Maret 2025)

  • Bahrain
  • China
  • Jepang

Debut resmi Kluivert akan terjadi di pertandingan melawan Australia, tim yang jelas unggul di atas kertas. Ia sadar, menerapkan filosofi baru tidak akan instan. “Percaya diri dengan bola itu tidak mudah, apalagi melawan tim besar. Tapi ini tentang keberanian mencoba,” tegasnya.

Dua Gaya, Dua Era

  1. Shin Tae-yong: Reaktif dan Cepat

Sebelum era Kluivert, Timnas Indonesia di bawah Shin Tae-yong bermain dengan pendekatan berbeda. Bertahan rapat, menunggu lawan lengah, lalu menyerang cepat. Efektif? Ya. Tapi gaya ini mengandalkan fisik, keberuntungan, dan mengorbankan dominasi permainan.

  1. Patrick Kluivert: Menyerang dan Mengontrol

Kluivert ingin mengubah narasi. Baginya, Indonesia harus menjadi tim yang berani mengendalikan ritme, bukan sekadar bertahan dan menunggu lawan melakukan kesalahan.

“Saya ingin tim ini bermain seperti tim besar. Bukan hanya bertahan dan menunggu, tapi juga berani menyerang dengan keyakinan penuh,” ujarnya.

Penguasaan Bola = Peluang Mencetak Gol

Baginya, sepak bola bukan sekadar bertahan dan menumpuk pemain di belakang. “Semakin lama kita menguasai bola, semakin besar peluang kita mencetak gol,” jelasnya.

Tapi ini bukan hanya soal teknik. Ada mentalitas yang harus diubah. Pemain harus percaya diri, tak takut salah, dan siap belajar. “Kesalahan pasti terjadi. Tapi dari kesalahan itulah kita berkembang,” tambahnya.

Masa Depan Timnas: Mimpi yang Diperjuangkan

Kluivert tak sekadar menjual mimpi. Ia paham perjalanan ini panjang, penuh tantangan. Namun, ia percaya, dengan kerja keras dan keberanian mengubah pola pikir, Timnas Indonesia bisa melangkah lebih jauh.

“Kita ingin naik level. Tidak hanya di Asia Tenggara, tapi juga di level Asia dan dunia. Ini proses yang tidak mudah, tapi saya yakin dengan dukungan semua pihak, kita bisa mencapainya,” katanya.

Sepak bola bukan hanya permainan di lapangan. Ia adalah cerminan mentalitas sebuah bangsa. Dan bagi Kluivert, Indonesia harus berani bermimpi, percaya diri dengan bola, dan menuliskan babak baru dalam sejarah sepak bola.

Harus Pede Tantangan pertama? Australia, 20 Maret 2025. Apakah filosofi baru ini bisa langsung diterapkan? Jawabannya akan terlihat di lapangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *