Wasit Liga Primer Yang Dipecat David Coote Minta

0
Wasit Liga Primer Yang Dipecat David Coote Minta Maaf Atas Tindakannya

Wasit Liga Primer Yang Dipecat David Coote Minta Maaf Atas Tindakannya

David Coote, mantan wasit Liga Premier, baru-baru ini menjadi sorotan setelah dipecat oleh PGMOL setelah sebuah video yang memperlihatkan perilaku tidak pantas terhadap Liverpool dan mantan manajer mereka, Jurgen Klopp. Kejadian ini langsung memicu pemecatan Coote dari dunia perwasitan profesional. Dalam wawancara dengan The Sun, Coote mengungkapkan permintaan maaf dan alasan di balik tindakannya yang mengarah pada pemecatannya. Ia mengungkapkan bahwa keputusan tersebut tidak datang begitu saja, melainkan hasil dari tekanan emosional dan mental yang berat IDC88JOKER.

Tekanan Mental dan Ketakutan Terhadap Pelecehan

Coote mengungkapkan bahwa selama bertahun-tahun dalam kariernya, ia merasakan tekanan yang sangat besar sebagai seorang wasit. Lebih dari itu, ia juga merasakan ketakutan terhadap pelecehan karena seksualitasnya. “Seksualitas saya bukanlah satu-satunya alasan saya berada dalam posisi ini, tapi itu memang bagian dari perjuangan yang saya hadapi,” ujarnya dengan tulus. Coote yang mengaku bahwa dirinya seorang gay, mengatakan bahwa tekanan untuk menyembunyikan orientasi seksualnya selama bertahun-tahun adalah tantangan besar dalam hidupnya, yang memperburuk kondisinya baik secara pribadi maupun profesional.

Kontroversi yang Memanas: Video dan Penyelidikan UEFA

Video yang memperlihatkan Coote menghirup bubuk putih saat memimpin pertandingan Euro 2024 yang tersebar luas semakin memperburuk keadaan. Video tersebut memicu penyelidikan oleh UEFA, yang akhirnya menambah daftar panjang masalah yang harus dihadapi oleh Coote “Saya tidak bangga dengan apa yang telah saya lakukan. Saya kecewa karena tindakan tersebut mencoreng integritas saya dan juga integritas permainan,” kata Coote, menyesali perbuatannya. Ia juga mengungkapkan bahwa pada saat itu, ia berada dalam kondisi emosional dan mental yang sangat tertekan.

Menghadapi Tekanan Kehidupan Pribadi dan Profesional

Selain tekanan dari pekerjaannya sebagai wasit, Coote juga harus berjuang dengan masalah kehidupan pribadi yang sangat berat. “Pada tahun 2023, saya tiba-tiba kehilangan ibu saya, dan di waktu yang bersamaan, paman saya didiagnosis dengan penyakit saraf motorik,” ujar Coote, menceritakan bagaimana beban emosional ini menambah tekanan dalam kariernya. Kehilangan orang terdekat, serta semakin tingginya tuntutan pekerjaan setelah COVID-19 dan pengenalan VAR, membuat Coote merasa semakin tertekan dan sulit menghadapinya.

Menyadari Kesalahan dan Berusaha Memperbaiki Diri

Meskipun mengetahui alasan di balik tindakannya, Coote mengakui bahwa ia bersalah dan menyesali semua yang telah terjadi. Ia mengungkapkan bahwa meskipun alasan-alasan tersebut mempengaruhi tindakannya, ia tidak membenarkan apa yang dilakukan. “Saya telah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki diri, baik secara fisik maupun mental,” katanya. Coote mengaku bahwa setelah menjalani terapi dan mendapat dukungan, ia berhasil berhenti mengonsumsi narkoba. Namun, ia tetap merasa malu dengan perbuatannya.

Kesehatan Mental dan Peran Wasit dalam Sepak Bola

Dalam wawancaranya, Coote juga menyentuh tema penting tentang kesehatan mental wasit yang sering kali terabaikan. “Setiap ofisial yang turun ke lapangan, baik di level lokal maupun Liga Premier, adalah manusia. Mereka punya perasaan dan perasaan itu bisa memengaruhi keputusan mereka,” jelasnya. Ia menekankan bahwa wasit bukan hanya pengambil keputusan yang terpisah dari permainan, tetapi juga manusia yang memiliki tantangan mental yang sering kali tak terlihat oleh publik. Pelecehan yang datang dari tribun penonton dan media sosial, lanjut Coote, bisa sangat merusak kesehatan mental seorang wasit.

Pesan untuk Orang yang Mengalami Tekanan Serupa

Coote berharap dengan berbicara terbuka, ia bisa mendorong orang yang mengalami tekanan emosional untuk mencari bantuan. “Jika kamu merasa seperti saya dulu, carilah bantuan,” ujarnya. Ia ingin pengalamannya menjadi pelajaran bagi mereka yang menghadapi tekanan hidup, baik dari pekerjaan atau kehidupan pribadi. Melalui kisah hidupnya, David Coote ingin menunjukkan bahwa tekanan mental para wasit, terutama di level tinggi seperti Liga Premier, sangat besar. Ia berharap kisahnya dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental wasit dan tantangan yang mereka hadapi.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *